02 September 2013

Aku dan sebuah cinta

Megi Fernanda
Aku ini lelaki yang mencintaimu
Lebih dari kau tahu jauh sebelum kau mengenalku
Aku berjuang demi benih selama ini kutanam
Aku berjuang demi hasil selama ini kujalankan

Aku si sabar yang penuh perjuangan
Dalam menghadapi terpaan berbagai penjuru
Masuk dari sela-sela angin di pandangan semu
Kedalam hati tak bernyawa tanpa pergorbanan

Demi cinta aku menjadi bodoh
Menjadi bodoh dan lebih bodoh
Mungkin karena aku tak sanggup menjalani hidup
dan aku hanya bisa mengenal cinta

Kebodohan aku ini adalah seribu arti dari hidupku
Dari hidupku yang akan kujalani demi memperjuangkanmu
Namun semua hanya bagai angan-angan dalam mimpiku
Aku melakukan kebodohan ini tepat dibelakang pundakmu
Menangis memperjuangkan walau tak berarti dalam kehidupanmu

Yaaa.. aku menangis, itu yang tidak kau tahu
Seandainya air mata ini menjadikan aku bahagia
Maka air mata kesedihan ini akan terus aku keluarkan
tapi tidak kenyataannya, aku terus berbaring menatap langit
dan terus bertanya, kemana aku harus melangkah ?

Dimana yang namanya Kebahagian

Megi Fernanda
Cinta yang dulu telah hilang
Ditelan ke hampaan sang kegelapan malam
Dimana cinta yang dulu aku agungkan sebagai kebahagian
Semuanya hilang walau aku terus meneteskan sebuah harapan

Aku disini tersudut mati
Tersudut mati dengan kenyataan kujalani
Semua tak berarti lagi saat tapak kaki tak melangkah lagi
Melangkah lagi kejalan yang dulu kita arungi

Dimana kebahagiaanku yang dulu ?
Jangan kau rampas dengan sikap mu seperti ini
Mengelabui sejuta cinta ku tulus seputih embun pagi
Menusuk ke jantung kutahu semua ini tak berbalas darimu

Dimana kebahagiaan kita yang dulu ?
Jangan kau lupakan dengan cinta mu yang menghilang
Menghilang dari sejuta rindu di malam hari sejuta bintang
Menghilang entah kemana .. ya entah kemana semuanya menghilang
Megi Fernanda
Aku ini manusia yang butuh cinta
Aku ini manusia yang lemah akan cinta
Aku ini manusia yang tak berarti tanpa cinta

Hidupku selalu bergantung dengan cinta
Meskiku tau aku tak akan pernah merasakannya kebahagiaan
Ku kan terus berlari walau perih setiap langkah yang kutapakkan perlahan

Kini aku tak berarti lagi
Bagimu dan bagi duniamu
aku hanya lah seonggok daging yang semu
Hanya sebagai lelucon kehidupanmu

Semua Telah Berbeda

Megi Fernanda


Pernahkah sadar embun di pagi hari tak seperti dulu lagi ?
Pernahkan sadar pelangi yang dulu enggan Kembali
Disaat mentari tak ingin bersinar lagi
Disaat sang hujan tak ingin membasahi bumi

Dulu memang dulu selalu kita jalani
Jalan setapak menuju sebuah kedamaian yang hakiki
Kini memang kini sudah berbeda
Kita jalani ini tak sperti kita saat-saat bersama

Bisakah kita bersama disaat embun pagi tak seperti dulu lagi?
Bisakah kita lalui kehidupan berdua disaat pelangi enggan kembali ?

Sebuah harapan yang mungkin hanya sebuah mimpi
Mungkin ini hanya menjadi angan-angan yang tak ingin kumiliki
Tapi entah kenapa angin yang berhembus seakan ingin mati
Mati ditelan derasnya terpaan hujan yang tak mungkin kembali

Pecundang

Megi Fernanda
Oh jadi seperti inikah ?
Seperti ini kah yang kaulakukan ?
Diam dan diam
Cuman itu yang bisa kaulakukan ?

Tinggalkan saja sendiri hati ini jika itu mampu kau lakukan
Dasar pecundang benar-benar pecundang
Sengajau kau biarkan ini terjadi
Agar apa niat darimu dulu bisa kau lakukan

Dasar pecundang benar-pecundang
Kau diam seribu kata seperti anjng kehilangan kandang
Kau biarkan ku sendiri disini meratap sepi
Yaa kau benar-benar pecundanga yang ingin lar

Dia yang Ku nanti

Megi Fernanda
Kemana dan dimana ?
Pikiranku saat ini bertanya-tanya
Aku disini sendiri menunggu sepi yang tak pernah habisnya
Dia entah kemana dan dimana hilang ditelan kegelapan malam

Kuhembuskan nafas harapan ke angin malam
Aku ingin engkau tau aku disini menanti penuh kerinduan
Menanti kehadiran hangatnya sebuah pelukan yang kau berikan
Angin malam sampaikan pada dia sosok bidadari yang dambakan
Aku disini menanti rindu dalam sudut sepi kegelapan

Kemana dan dimana ?
Aku selalu bertanya walau ini hanya sia-sia
Aku disini yang ditepis oleh kelembutan kesepian
Bertemankan angin dalam dinginya malam

Dia memang dia ingin ku berada disini
Menemaniku walau itu hanya dalam mimpi
Meski air mata terus mengalir deras dikedua pipi
Aku tetap menanti walau malam terus berganti pagi

Pantai Carocok nan Elok

Megi Fernanda
Pagi menerbitkan cahaya disela-sela awan putih
Dibawah cahaya mentari pagi indah menawan
Kutelusuri setiap angin yang berhembus perlahan
Kutapakkan kaki demi kehangatan yang ingin kurasakan

Ku melihat sekeliling ujung pandangan
Terhampas luas eloknya lautan
Berdebu-debu ombak menghantam perlahan
seakan ombak berlomba kejar-kejaran

Carocok nan elok dilihat
Merasakan indahnya ciptaan tuhan yang kurasakan
Ingin ku berteriak pada Tuhan
Berteriak begitu indah ciptaan yang Engkau berikan

Demi rasa syukur pada tuhan
Kurangkai kata demi kata
Menjadi kalimat yang berarti
Walau hanya sebuah kata yang kurangkai
Tapi ku mengerti bahwa ini adalah Ciptaan Ilahi
Yang wajib ku syukuri

Keindahan Pantai Carocok Nan Elok
tak pernah terlupakan setiap detik kenangan
Kenangan yang tercipta bersama Kawan
Kawan yang selalu tertawa bersama dalam kesedihan

Keindahan Pantai Carocok Nan Elok
Tak ingin aku engkau dirusaki
Dirusaki oleh tangan para manusia yang tak punya hati
Ku ingin engkau terjaga dan indah dilindungan Ilahi

Wahai Pantai Carocok Nan Elok
Suatu hari nanti aku kembali
Tetaplah pegang semua janji-janji
Jauhi dirimu dari tangan manusia yang keji
Meski ku tahu engkau tak bisa berbuat apa
Tapi kuyakin engkau akan dijaga dengan sepenuh hati

Coprights @ 2016, Blogger Template Designed By Templateism | Distributed By Blogger Template