03 Agustus 2013

Untuk Kawanku Putih Abu-abu

Megi Fernanda
Putih Abu-abu
Dimana masa-masa kita lewati bersama
Kita jalani bersama kawan suka dan duka
Disetiap hari yang terus mengiringi canda tawa

Putih Abu-abu
Akankah terulang lagi meski kita telah beranjak dewasa
Mungkin tidak untuk semua yang kita lalui
Kita telah berbeda jalan untuk kita renungi

Kebersamaan
Yaa itu lah yang terjadi disaat kita bersama
Mungkin masa-masa itu tidak akan terulang untuk yang kedua
Dan hanya akan menjadi sebuah kenangan yang tak akan bisa dilupa
Biarkan semua itu menjadi suatu hari-hari dimana kita saling mengenal 
Mengenal arti sebuah pertemanan yang menjadi indahnya kebersamaan

Teruntuk kawanku dimasa putih abu-abu
Ingat setiap hari yang kita lalui
Ingat setiap canda tawa yang kita ukir dalam mimpi
Jangan pernah lupakan meski nantinya hanya sebuah ilusi
dan itulah kenangan kita dimana kita mengerti apa arti persahabatan yang hakiki

02 Agustus 2013

Coretan Gemetar Hati

Megi Fernanda
Oleh : Megi Fernanda

Dia yang menjelma entah kemana
Menghilang seperti hembusan angin selatan ke utara
Biarkan aku mengingat Dia yang dulu hadir dalam mimpi
Meski sekarang aku tahu kita telah sendiri-sendiri

Dia sang mantan kekasih hati
Penyejuk rima jiwa yang dulu sepi
Menghadirkan sepucuk kasih sayang teramat dalam

Dia sang mantan kekasih hati
Kutuliskan huruf demi huruf berangkai kata menjadi kalimat 
Menjadi kalimat yang mungkin tak berarti sama sekali
Meski kuyakini engkau tak akan hadir lagi
Aku akan yakin ini pasti akan menjadi suatu kenangan yang abadi
Yang kutuliskan dalam bentuk puisi 

Dia sang mantan kekasih hati
Berbeda jalan dalam menempuh kehidupan
Aku kamu dan kenangan kita ku bingkai menjadi sebait puisi
Sebait pusi yang lagi mungkin tak berarti sama sekali

01 Agustus 2013

Coretan-Coretan Gemetar Hati

Megi Fernanda
Gila benar-benar gila yang terjadi
ini bukan masalah hati yang kuyakini
ini masalah kenapa ini harus kujalani
Aku merenung bahkan ku tak sadar lagi

Aku mencintai dia
Ya.. dia yang ku cintai 
Sejuta rasa yang kupendam untuk dia
Sejuta cinta yang ingin kuucapkan
Bahkan ku tak sanggup
Benar-benar tak sanggup untuk kuucapkan

Aku lemah karena da
Aku benar-benar lemah karena cinta
Haruskah aku kalah dengan cinta
Haruskah aku menghindar dengan cinta

Pelupuk mata tertutup
Bertanya-tanya apa yang harus aku lakukan
Aku tertunduk disudut ruang kosong
Aku masih bertanya-tanya apa yang harus aku lakukan

Pelupuk mata tertutup
Mengalirkan air kesedihan di batas pipi
Mengartikan aku telah kalah
Aku telah kalah dengan apa yang terjadi

Apakah aku seorang pecundanga yang tak mampu mengakui cinta ?
Waktu pun akan cepat menjawab
Aku adalah seorang yang pecundang 

Coprights @ 2016, Blogger Template Designed By Templateism | Distributed By Blogger Template