Disaat burung enggan bernyanyi
Dikala angin tak pernah lagi menari
Dimana semua hanya menjadi angan-angan dan mimpi
Aku berada di hamparan luas padang pasir
Menyusuri setiap jejakan tapak menuntun takdir
Melangkah terus tanpa lelah sejuta pikir
Demi sepucuk nama yang telah ku ukir
Ketika siang adalah musuh
Disaat senja sebagai peneduh
Aku terus bersikukuh
Demi nama yang akan aku tempuh
Aku berhenti dalam jenuh takdirku
Tak mampu lagi kaki melangkah karena kaku
Enggan bibir berteriak mulai membisu
Hati yang mulai redup seakan penuh ragu
Malam mulai bersunyi
Dimana burung merdu untuk bernyanyi
Angin datang menghempas sambil menari
tetap saja semua hanya menjadi angan-angan dan mimpi
0 komentar:
Posting Komentar