30 April 2014

Semua percuma, Hanya Angan Semata

Megi Fernanda
Ketika malam tak mau lagi bersunyi
Disaat burung enggan bernyanyi
Dikala angin tak pernah lagi menari
Dimana semua hanya menjadi angan-angan dan mimpi

Aku berada di hamparan luas padang pasir
Menyusuri setiap jejakan tapak menuntun takdir
Melangkah terus tanpa lelah sejuta pikir
Demi sepucuk nama yang telah ku ukir

Ketika siang adalah musuh
Disaat senja sebagai peneduh
Aku terus bersikukuh
Demi nama yang akan aku tempuh

Aku berhenti dalam jenuh takdirku
Tak mampu lagi kaki melangkah karena kaku
Enggan bibir berteriak mulai membisu
Hati yang mulai redup seakan penuh ragu

Malam mulai bersunyi
Dimana burung merdu untuk bernyanyi
Angin datang menghempas sambil menari
tetap saja semua hanya menjadi angan-angan dan mimpi

Megi Fernanda / Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

Coprights @ 2016, Blogger Template Designed By Templateism | Distributed By Blogger Template